PENGERTIAN ANTROPOLOGI SECARA UMUM
DI BUAT GUNA UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
DI BUAT OLEH :
TRIYONO
SUMIYEM
BENI ISMAIL
AKMAL
UNIVERSITAS PURWAKARTA
JL. LET.JEND BASUKI RAHMAT NO.25
P U R W A K A R T A
2012
Pengertian Antropologi
Pengertian Antropologi adalah semua hal
tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab Antropologi untuk menjelaskan
semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun dari segi yang buruk.
Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian orang kelompok tetapi mencakup
semua manusia, bukan hanya dari satu aspek melainkan dari aspek [1]
Secara etimologi, Antropologi
berasal dari dua kata, yaitu Antrop
dan Logos. Antrop yang berarti Manusia, sedangkan Logos berarti Kajian, diskusi,atau ilmu. Pengetahuan
antropologi mengkaji manusia dalam bermasayrakat, berperilaku dan berkebudayaan
untuk membangun masyarakat itu sendiri.
Objek dari Antropologi adalah manusia di
dalam suatu masyarakat, suku bangsa, kebudayaan, dan perilakunya[2]
Macam-macam jenis Cabang Disiplin Ilmu Antropologi
1.
Antropologi Fisik
-
Paleontologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang
asal-usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil.
-
Somatologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberagaman ras
manusia dengan cirri-ciri fisik.
2.
Antropologi Budaya
-
Prehistori, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah
penyebaran dan perkembangan budaya mnusia mengenai tulisan.
-
Etnolinguistik
Antropologi yaitu ilmu yang mempelajari
suku-suku bangs yang ada di dunia.
-
Etnologi,yaitu ilmu yang mempelajari asas kebudayaan
manusia dalam kehidupan masyarakat suku bangsa yang ada di dunia.
-
Etnopsikologi,
yaitu Ilmu yang mempelajari Kepribadian
bangsa serta peranan individu kepada bangsa dalam proses perubahan adat-istiadat
dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
3. Antropologi
Terapan, seperti
Antropologi Politik, Antropologi Kesehatan, Antropologi Ekonomi dan
sebagainya[3].
Fase-fase Perkembangan Antropologi
a. Fase Pertama
( Sebelum Tahun 1800 )
Pada fase ini, masyarakat pribumi
yang ada di asia, afrika dan Amerika mulai di datangi bangsa Eopa sejak akhir
abad ke -15, pada masa itu mulai terkumpul suatu bebesar himpunan buku-buku
kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya yang di tulis oleh para musafir,
pendeta, pelaut ataupun pegawai pemerintah. Bahan-bahan deskripsi itu kemudian
di sebut sebagai ETNOGRAFI, atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Isi dari
deskripsi itu terkesan aneh dimata orang eropa, Namun hal itu amat menarik
perhatian kalangan eropa Barat di abad ke-18 dalam pandangan orang eropa,
timbul tiga macam sikap, yaitu :
Sebagian orang eropa menganggap bangsa-bangsa
pribumi itu adalah manusia liar, turunan iblis dan sebagainya. Sehingga timbul
isitilah SAVAGE dan PRIMITIVE, sebutan bagi penduduk asli di asia, afrika dan
amerika.
sebagian orang eropa menganggap bahwa manusia
dari tanah Asia Afrika dan Amerika itu adalah contoh manusia murni, yang belum
kemasukan hasutan kejahatan dan keburukan yang sudah terjadi di eropa. Sebagian orang Eropa tertarik dengan
adat-istiadat yang aneh dan mulai mengumpulkan benda-benda kebudayaan dari
suku-suku bngsa primitive tersebut. Kumpulan itu kemudian dihmpun menjadi satu
dan diperlihatkan kepada umum ( Museum)
b. Fase Kedua (
Pertengahan Abad ke-19)
Ketika sekitar tahun 1860 an ada
beberapa karangan yang mengklarifikaikan bahan-bahan mengenai berbagai
kebudayaan di dunia dlam berbagai tingkat evolusi, lahirlah antropologi. Ilmu
itu bersifat akademis. Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive dengan
maksud mendapatkan pengertian mengenai tingkat-tingkat kuno dalam sejarah dan
sejarah penyebaran kebudayaan di muka bumi.
c. Fase ke Tiga
( Permulaan abad 20 )
Dalam fase ini ilmu antropologi
menjadi bangsa sangat penting orang-orang Eropa mempelajari kebudayaan
suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna
mendapat suatu pengertian tentang masyarakat kini yang kompleks.
d. Fase Ke
Empat ( sesudah 1930)
Ilmu Antropologi mengalami masa
perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan
yang jauh lebih teliti, maupun mengenai
ketajaman metode-metode ilmiahnya. Pokok atau sasaran para ahli antropologi
tidak lagi hanya suku-suku bangsa Primitif yang ada di luar benua eropa,
melainkan daerah di pedesaan pada umumnya, serta budayanya.
METODE ILMIAH ANTROPOLOGI
Pengumpulan
Fakta
Tingkat ini adalah pengumpulan fakta mengenai
kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan yang pengelolaanya dilakukan dari
berbagai metode yaitu :
-
Ibservasi
-
Mencatat
-
Mengolah
-
Melukiskan
fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat.
Pengumpulan
fakta ini dapat di golongkan dalam 3 tingkat
golongan yaitu :
1.
Peneliti
Lapangan
2.
Penelliti di
laboratorium
3. Peneliti dalam perpustakaan
Penentu ciri-ciri umum dan system
Hal ini adalah tingkatan dalam cara berfikir
ilmiah yang bertujuan untuk menentukan cirri-ciri umum dan system dalam fakta
yang di kumpulkan dalam suatu penelitian.
Tingkat ini menimbulkan ciri-ciri yang sama,
yang umum dalam aneka warna fakta dalam kehidupan masyarakat dan kehidupan umat
manusia.
Proses berpikir berjalan secara induktif dari
pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta khusus dan konkret ke arah
konsep-konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak ( Ringkas)
VERIFIKASI
Terdiri dari cara-cara yang harus menguji
kaidah-kaidah yang telah di rumuskan atau yang harus memperkuat pengertian yang
telah di capai, dalam kenyataan-kenyataan alam atau masyarakat yang hdup. Isini
proses berpikir berjalan secara deduktif, dari perumusan kembali kea rah
fakta-fakta yang lebih khusus.
Daftar pustaka/Referensi :
[1]. Leonard
Siregar, “ Antropologi dan Konsep Kebudayaan”, Blog UNAIR
[2].
“Definisi/Pengertian Antropologi, Objek, Tujuan dan Cabang Ilmu Antropologi”,
di akses dari internet
[3]. IBID
[4].
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta Rineka Cipta, 2002)
p.1-6
[5]Ibid,
untuk penjelasan lebih lengkap lihat p.41-48.
Posting Komentar